Sejauh ini, Toyota telah mengambangkan mesin Toyota B series sebanyak lima generasi. 14B merupakan generasi ke-4 yang dikembangkan dari mesin Daihatsu Delta. Koalisi dua prinsipal Jepang, Toyota-Daihatsu, menghasilkan seri armada truk ringan berwajah kembar. Menariknya, mesin 14B justru lebih dikenal sebagai mesin andalan truk Toyota Dyna Rino yang melegenda di Indonesia.
Mesin Armada Truk Ringan
Mesin 14B diluncurkan pada tahun 1988 bersamaan dengan mesin B, 3B dan 11B yang diperbarui. Di Jepang, seri mesin ini pernah menjadi andalan armada truk ringan Daihatsu Delta yang lahir dari kerjasama dengan Toyota.
Toyota sendiri membekali unitnya yang bernama Dyna Rino dengan mesin Toyota B series berkubikasi 3.400 cc dengan kode 3B dan 13B. Keduanya tergeser oleh kemunculan 14B yang mengusung model mesin diesel 4 tak dengan 8 katup berkapasitas 3.600 cc. Konfigurasi tersebut menghasilkan tenaga hingga 98 tenaga kuda pada 3.400 rpm dengan torsi 177 satu pon per kaki pada 1.800 rpm.
Sebagai generasi ke-4 mesin Toyota B series, 14B merupakan seri pertama yang dilengkapi fitur injeksi langsung. Tidak heran jika mesin 14B pada Toyota Dyna dan Daihatsu Delta dipuji berkat kemampuannya mengirit bahan bakar.
Toyota Dyna Mengambil Alih
Pada tahun 1989, mesin 14B pada Toyota Dyna Rino menemukan jalannya ke pasar Indonesia. Toyota Dyna Medium Duty (MD) dengan model 6 ban bertenaga 115 ps mulai diproduksi secara massal sebagai kendaraan pengangkut Pos Indonesia. Tugas menggangkut barang berat serta transportasi jarak jauh semakin membuktikan performa armada truk ringan ini.
Penggunaan mesin 14B pada Toyota Dyna Rino meningkatkan durabilitas dan keandalan armada truk ringan di tanah air secara drastis. Saking awetnya, jantung pacu truk-truk yang telah pensiun masih dapat digunakan kembali. Tak sedikit pula para pelaut yang menggunakan mesin ini sebagai motor penggerak perahu nelayan.