TRANSLATE

Toyota Corolla DX, Mobil Legenda dengan Harga dan Performa yang Masih Terjaga

Ada sejumlah asumsi yang dipatahkan oleh Toyota Corolla DX tentang pandangan umum terkait mobil retro. Pertama tentang performa mobil retro yang diasumsikan mobil rongsok yang gampang rusak dan mogok serta sulit untuk mencari suku cadangnya. Corolla DX tidak seperti asumsi tersebut. Meski sudah berumur hampir 3 dekade namun performanya tidak kalah dari mobil-mobil keluaran terbaru dengan mesin yang bisa diadu, dan jika mengalami kerusakan atau butuh perawatan, suku cadangnya bisa dengan mudah didapat.

Asumsi kedua adalah soal harga yang masih terjaga. Sebagai gambaran, untuk mobil yang kondisinya masih standar dan hanya butuh sedikit perbaikan,  harga jualnya masih berkisar antara Rp.30 – Rp.50 juta.

Bahkan, harga Corolla DX bisa menyentuh angka Rp.250 juta jika kondisinya full restorasi dengan part full original. Kondisi original yang dimaksud, misalnya bagian body yang tidak ada dempulnya sama sekali, bagian interitor seperti dashboard yang masih utuh, ditambah aksesoris dan pernak-pernik original milik Corolla DX,

Diproduksi oleh Toyota sepanjang tahun 1979 – 1984, mobil ini sebenarnya memiliki nama Corolla KE70, namun di Indonesia lebih populer dengan sebutan Corolla DX. KE70 adalah  generasi keempat dari produk Corollah yang dimulai tahun 1966 lewat Corolla E170 hingga generasi ke-12 yaitu Corolla E160 yang diproduksi sejak tahun 2012 sampai sekarang.

Nama Corolla KE70 yang disematkan pada mobil ini merujuk pada sasis dan mesin yang digunakan, karena semua produk Corolla menggunakan huruf pertama untuk menandai jenis mesin yang digunakan dan huruf kedua sebagai kode sasis. Merujuk dari nama itulah dapat diketahui bahwa mobil ini menggunakan mesin seri K, tepatnya 3K OHV (Over Head Valve) 8 valve dengan kapasitas 1.200 cc yang memiliki kesamaan dengan Toyota Kijang.

Mobil yang dirancang Fumio Agetsuma ini masuk ke Indonesia melalui 4 gelombang, pertama pada tahun 1980 dengan bentuknya yang kotak berpelindung bumper besi dihiasi 4 lampu depan berbentuk bulat serta interior berwarna coklat muda.

Corolla DX gelombang kedua yang masuk ke Indonesia tahun 1981 menggunakan model facelift dengan bentuk gril yang lebih panjang serta lampu depan berukuran kecil berbentuk kotak. 

Pada gelombang tiga yang meluncur tahun 1982, Toyota menambahkan garis-garis pada kap mesin dan fender depan dengan lampu depan masih berbentuk kotak namun memiliki ukuran yang lebih besar. Selain itu, dilakukan pula perubahan pada sisi interior dengan merubah warna dari coklat muda ke coklat tua serta menambahkan takometer pada bagian speedometer.

Untuk gelombang keempat yang masuk tahun 1983, perubahan dilakukan dengan menambah fitur tutup bensin dari dalam kabin serta fitur bukaan bagasi dan mengganti bumper besi menjadi bumper karet.

Meski serangkaian perubahan telah dilakukan pada sisi eksterior dan interior namun Corolla DX tidak pernah sekalipun merubah dapur pacu yang digunakan, yaitu tetap menggunakan mesin 4K SOHC 1300 cc yang dikenal tangguh dan irit.

Selain mesinnya yang dapat diterima semua kalangan karena ramah lingkungan dan bernilai ekonomis, Corolla DX juga menyuguhkan kenyamanan yang lebih dengan ruang yang cukup lapang untuk menampung penumpang maupun barang. Tidak heran jika mobil ini menjadi legenda sejak diproduksi hingga sekarang.

Serangkaian kelebihan yang menyertai mobil ini masih ditambah dengan kemudahan untuk mendapatkan part atau suku cadang yang dibutuhkan, hal yang jarang ditemui pada mobil-mobil retro yang lain. Itu sebabnya performa dan harga Corolla DX masih terjaga dan masih menjadi buruan utama para penggemar mobil retro.