TRANSLATE

Tidak Semua Mobil Tua Dapat Disebut Klasik Dan Antik

Cinta adalah sebuah hal  yang tidak mudah diungkapkan dengan kata-kata, tetapi dapat dilihat dari tindakan nyata. Hal ini tak hanya berlaku pada manusia, dalam hal ini terhadap lawan jenis. Akan tetapi, cinta juga bisa diwujudkan terhadap barang kesayangan, misalnya mobil klasik. Meski tak banyak orang menggemari mobil klasik, tetapi pecinta mobil yang tergolong klasik juga tidak sedikit. Hal ini terbukti dengan bermunculannya klub-klub atau komunitas mobil kuno.

Bagi sebagian orang, mungkin melihat kendaraan tua melintas di jalanan masa kini merupakan sebuah hal yang aneh. Barangkali pula tak sedikit orang yang berkomentar ‘wah besi tua masih dipelihara aja, padahal mobil klasik yang bagus kan banyak’ saat melihat mobil lama melintas di jalanan. Namun, percayalah bagi mereka yang mencintainya, usia tak menjadi masalah.

Keterbatasan jumlah maupun keunikan yang dimilikinya adalah sesuatu yang sangat berharga bagi pemiliknya. Bagi para pecintanu, justru ada beberapa keuntungan meminang mobil kuno antik. Akan tetapi, sebelum jauh menyoal tentang keuntungan meminang mobil klasik, mari lebih dahulu mengenal terlebih dahulu tentang mobil klasik. Banyak orang beranggapan bahwa mobil klasik dengan mobil tua sama saja.

Namun, nyatanya istilah tersebut memiliki perbedaan arti. Menurut Em Samudra, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), komunitas mobil klasik di Indonesia, kata klasik memiliki arti ‘bernilai’. Nilai tersebut bisa disebabkan oleh karena pada masanya mobil tersebut berstatus mewah atau merupakan mobil yang diproduksi dalam jumlah terbatas (limited edition).

Merujuk pada penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua mobil klasik adalah mobil tua, tetapi tidak semua mobil bekas berumur  masuk dalam kategori mobil kuno antik dan klasik. Demikian eksklusifnya mobil klasik, sampai-sampai para pecintanya pun rela melakukan banyak hal demi memiliki bahkan merawatnya. Menyodorkan mahar tinggi, memanjakannya dengan biaya perawatan yang tak sedikit pun tak menjadi soal jika sudah terlanjur cinta. Pasalnya, memiliki mobil klasik juga memberikan keuntungan tersendiri bagi pemiliknya, sebagai berikut:

 

a. Keuntungan yang pertama adalah prestise. Bagi kebanyakan orang, mampu membeli mobil keluaran terbaru dengan harga yang selangit bahkan diklaim tertinggi di dunia merupakan sebuah pencapaian luar biasa. Namun, meminang mobil yang tergolong mobil klasik apalagi pernah menjadi barang super mewah di zamannya atau di dunia hanya dibuat dalam jumlah terbatas, tentu jauh lebih membanggakan. Bagaimana tidak, untuk meminangnya tidak ada harga patokan yang pas. Pemilik lamanya baru akan melepaskan jika mahar yang diinginkannya sudah terpenuhi. Praktis, bisa meminangnya merupakan sebuah prestise tersendiri. Apalagi dengan ‘embel-embel’ nilai sejarah yang menyertai mobil tersebut.

 

b. Keuntungan kedua, meminang mobil klasik  juga memberikan keuntungan secara finansial. Tak semua pecinta mobil klasik memperlakukan kesayangannya bak pusaka dan tak boleh dipinang kembali. Tak sedikit pula para pecinta mobil klasik yang rela melepaskannya dengan mahar tertentu. Oleh karena mobil klasik tidak memiliki patokan harga, tak dipungkiri jika menjualnya dengan harga tertentu akan membuat pemiliknya untung. Terlebih jika saat mendapatkannya dulu memperoleh harga yang miring.

 

c. Keuntungan ketiga  dari meminang mobil klasik  adalah ‘selalu jadi pusat perhatian’. Orang pertama yang berhasil membeli mobil keluaran terbaru dengan harga termahal di dunia, sudah pasti namanya akan disebut-sebut. Hal ini juga bakal berlaku bagi orang yang rela menggelontorkan dana tak sedikit demi bisa meminang mobil klasik. Dengan keunikan bentuk atau nilai sejarah yang melekat di mobil tersebut, memilikinya akan membuat pemiliknya menjadi pusat perhatian orang sekitar. Barangkali Anda tak akan dilirik saat mengendarai mobil terbaru yang memang diproduksi secara massal oleh pabriknya. Namun, tentu akan lain soal jika Anda mengendarai mobil klasik yang masih mulus di jalanan. Sedikit meminjam slogan ‘Miss Indonesia’ pada tahun 2005-2011 - semua mata tertuju padamu!

 

d. Kuntungan keempat, meminang mobil klasik di Indonesia juga menguntungkan dari sisi perawatan. Sistem mobil lama yang belum menggunakan komputerisasi cenderung memudahkan para pemiliknya untuk mengopreknya sendiri, terutama pada kasus kerusakan ringan - tanpa perlu harus selalu ‘opname’ di  bengkel.

"Jadi biasanya ini kan individu ada yang bisa memperbaiki sendiri karena dia mencintai ya dia ngoprek sendiri karena mobil klasik itu tidak computerized jadi bisa dikerjain sendiri, kalau yang sekarang computerized dikit-dikit riset kan alatnya aja mahal kan," kata Girisagoro Bashirun Alim, salah satu pengurus Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI).

Selain itu, jika terjadi kerusakan suku cadangnya juga tetap tersedia. Meski notabene-nya mobil yang sudah tidak diproduksi lagi, tetapi jika ingin memburu suku cadangnya sebenarnya tidak sulit. Apalagi mobil-mobil klasik buatan Amerika, seperti Chevrolet spare part-nya tetap diproduksi di pabriknya. Pembelian pun bisa dilakukan dengan memesannya terlebih dahulu.

"Yang susah itu dapetin mobil klasik di Indonesia. Kalau perawatan gampang misalnya apa yang rusak, kaki-kaiya ada sebenernya mobil-mobil Bel Air di Amerika masih diproduksi panel-panelnya jadi kaya tamiya lah. Nanti kita bisa beli sendiri pake e-Bay," tandasnya lagi.

Terlepas dari berbagai keuntungan meminang mobil klasik di atas, bagi para pecintanya ‘bercengkerama’ dengan mobil klasik merupakan sebuah keasyikan tersendiri. Sekalipun dalam keadaan sedang ‘ngambek’ alias rusak, mengoprek mobil kuno antik tetap hal yang mengasyikan. Bak mencintai pasangan - jika sudah cinta, suka duka, sakit dan sehat selalu ingin bersama!