Mudik Lebaran Semakin Asyik dengan Kendaraan Klasik

Mudik menggunakan kendaraan pribadi memang pilihan paling nyaman. Selain hemat, Anda tidak perlu berdesakan di kendaraan umum dan bebas membawa barang apapun yang diinginkan. Waktunya pun menyesuaikan, jika lelah, Anda bisa beristirahat terlebih dahulu. Tidak heran jika beberapa dekade belakangan, mudik menggunakan kendaraan pribadi menjadi salah satu alternatif yang banyak dipilih orang.

Apalagi sejak mobil murah diluncurkan beberapa tahun silam. Jumlah angka pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi pun meningkat drastis. Tapi siapa sangka, pada saat mudik lebaran masih ada orang yang setia menggunakan kendaraan klasik, meskipun banyak kendaraan baru yang lebih murah biayanya. Menarik bukan?

Secara kondisi mesin dan fisik, kendaraan klasik mungkin terlihat kurang prima jika dibandingkan dengan kendaraan modern. Tapi secara prestise dan kenyamanan, beberapa orang menganggap keistimewaan mobil “tua” tersebut tidak bisa tergantikan. Apalagi jika kendaraan tersebut sudah dimiliki selama bertahun-tahun. Ikatan emosionalnya terkadang lebih dalam sehingga saat mudik pun, mobil klasik menjadi pilihan utama.

Sebenarnya, menggunakan kendaraan keluaran lama untuk pulang kampung sah-sah saja. Selama kita yakin bahwa kondisi mesinnya prima dan mendukung untuk diajak menempuh perjalanan jauh. Sebagai tindakan antisipatif, jangan pernah lupa membawa dongkrak, spare part, peralatan bengkel sederhana, sampai ban cadangan, sebelum mudik.

 

 

CEK KONDISI KENDARAAN

Menggunakan mobil klasik saat mudik mungkin akan memberikan pengalaman seru tersendiri. Tapi kita harus menyadari bahwa kendaraan yang digunakan kondisinya tidak benar-benar prima. Karena itulah, sebelum pulang kampung ada baiknya Anda melakukan pengecekan total terhadap kendaraan klasik yang dimiliki.

Berikut merupakan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan kendaraan agar mesinnya prima saat mudik, yaitu:

 

1. Periksa oli mesin

Saat memutuskan untuk mudik dengan kendaraan klasik terutama mobil yang keluar sebelum tahun 1990, memeriksa oli mesinnya merupakan sebuah keharusan. Karena biasanya mobil klasik lebih banyak membutuhkan pelumas mengingat umur mesinnya yang sudah cukup lama. Jadi sebelum pergi, pastikan volume oli mesin mobil cukup.

Untuk memeriksanya Anda bisa membawa kendaraan ke bengkel atau melakukan pengecekan sendiri menggunakan stik oli. Lihatlah batas oli yang menempel saat stik dicelupkan. Jika berada pada garis di antara tanda “L” dan “F,” berarti volume oli sudah tepat.

Tapi jika kurang dari tanda “F,” segera lakukan pengisian ulang sesuai dengan jarak perjalanan yang akan ditempuh. Jangan lupa untuk menggunakan oli yang sesuai dengan mesin dan kendaraan. Agar aman, lakukan pengisian oli di bengkel tepercaya dan profesional.

 

2. Periksa air radiator

Sebelum mudik, pastikan air radiator penuh dan tangki air reservoir pada kondisi tidak terlau penuh. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencegah kendaraan overheat selama perjalanan jauh. Mengingat salah satu “penyakit” kendaraan klasik adalah suhu mesinnya yang cepat panas saat diajak menempuh jarak jauh.

Selain bagian tangki, periksa pula selang yang menghubungkan ke radiator atau air reservoir. Pastikan sambungan selang ke mesin atau radiator cukup kencang. Lakukan penggantian jika ada kerusakan seperti timbul retak atau gelembung. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah selang pecah di jalan dan menghambat perjalanan.

 

3. Periksa bagian filter dan selang bensin

Usia tua mungkin membuat beberapa bagian kendaraan mengalami kerusakan. Salah satunya adalah bagian filter dan selang bahan bakar. Jadi saat melakukan pemeriksaan secara menyeluruh sebelum mudik, pastikan bagian tersebut dalam kondisi yang baik. Jika tidak, segera lakukan penggantian.

Pastikan pula bahwa bagian filter tidak mengalami penyumbatan. Bagi kendaraan klasik yang rutin melakukan servis berkala, mungkin akan mendapati bahwa kondisi filter-nya bersih. Tapi bagi yang tidak, bagian ini harus menjadi perhatian khusus mengingat filter bukan bagian yang mudah diganti tanpa bantuan profesional.

 

4. Periksa kipas pendingin

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mesin mobil klasik terutama kendaraan keluaran sebelum tahun 1990 memang cenderung lebih cepat mengalami overheat dibanding mobil keluaran terbaru. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memasang kipas pendingin yang sesuai.

Tapi sebelumnya, pastikan setiap komponen kipas dalam kondisi yang baik. Jika tidak, segera lakukan penggantian untuk mencegah kipas berhenti berfungsi saat pulang kampung nanti. Agar kerja kipas maksimal, tambahkan oil cooler atau pendingin oli yang spare part-nya bisa dibeli dan dipasang pada celah mesin.

Selain itu Anda juga bisa mengganti kipas pendingin dengan yang memiliki putaran lebih besar. Tapi untuk melakukan hal ini, berkonsultasilah terlebih dahulu. Karena penggantian komponen yang tidak sesuai dengan komponen bawaan kendaraan dikhawatirkan malah akan menimbulkan malfungsi di bagian lain.

 

5. Periksa aki mobil

Selain radiator dan oli, aki merupakan salah satu bagian penting mobil klasik yang wajib diperiksa sebelum kendaraan digunakan untuk mudik lebaran. Saat memeriksa aki, lihat bagian baut kutubnya dan bersihkan dari kerak yang menempel. Periksa juga level air aki, jika dirasa kurang, tambahkan air aki murni untuk menghindari malfungsi.
Saat pulang kampung, pastikan untuk membawa air aki dan aki cadangan. Karena perjalanan yang ditempuh cukup jauh, dikhawatirkan air akan cepat habis dan aki cepat aus.

 

6. Periksa rem

Salah satu bagian dari mobil klasik yang sering cepat usang adalah rem. Jadi sebelum pulang kampung, pastikan bagian ini dalam kondisi prima. Periksa sistem pada rem, apakah terdapat kebocoran di bagian selangnya atau kerusakan di bagian vital lain. Pastikan pula untuk melakukan test drive sebagai salah satu upaya pengecekan agar kita tahu, bahwa rem kendaraan berfungsi secara maksimal.

 

7. Periksa ban mobil

Meskipun mungkin ban mobil klasik dalam kondisi baik, sebaiknya lakukan penggantian untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Sebelum berangkat, pastikan bahwa tekanan ban dalam kondisi normal, yaitu sekitar 30-34 psi. Jangan lupa untuk membawa ban cadangan saat mudik.

 

8. Lampu

Meskipun kelihatannya sepele, lampu merupakan bagian yang penting. Apalagi jika Anda memutuskan untuk melakukan perjalanan mudik saat malam hari. Jadi sebelum berangkat, pastikan setiap lampu yang ada pada kendaraan berfungsi dengan baik. Jika ditemukan kerusakan, sekecil apapun, segera lakukan penggantian.

 

 

 

PERSIAPAN OBAT, MAKANAN DAN KEPERLUAN LAIN

Selain pemeriksaan seluruh bagian kendaraan secara total, lakukan pula persiapan lain untuk menjamin kenyamanan selama pulang kampung. Apalagi jika kita membawa anak-anak, ada beberapa keperluan dan kebutuhan yang harus dipersiapkan, di antaranya:

 

1. Gunakan car seat

Salah satu kebiasaan buruk orang tua di Indonesia saat melakukan perjalanan bersama si kecil menggunakan mobil adalah, meletakkan anak di pangkuan tanpa dilengkapi dengan sabuk pengaman. Meskipun kelihatannya posisi tersebut lebih nyaman bagi anak, tetapi keselamatan harusnya menjadi prioritas utama.

Jadi walaupun menggunakan mobil klasik, Anda bisa membeli car seat untuk dipasang di kursi penumpang bagian tengah. Jangan pernah letakkan car seat di bagian depan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Selama mudik, tempatkan anak di car seat. Agar lebih aman, pastikan car seat terikat kencang dan memiliki sabuk pengaman dengan kondisi yang baik.

 

2. Siapkan camilan, minuman, dan obat

Perjalanan jauh mungkin akan sangat melelahkan bagi orang dewasa, apalagi untuk anak-anak. Untuk mencegah mereka cranky selama perjalanan, siapkan makanan, minuman, serta obat-obatan, dan letakkan semua persiapan itu di tempat yang mudah dijangkau.

Makanan yang dipersiapkan pun tidak perlu yang berat-berat, seperti nasi atau roti. Siapkanlah beberapa makanan ringan seperti, biskuit, keripik, buah, dan permen. Siapkan pula beberapa botol minum air putih, susu (jika anak masih minum susu), dan sedikit minuman yang memiliki rasa.

Jangan lupa untuk membawa obat-obatan penting seperti paracetamol, obat antimabuk perjalanan, bandage, kayu putih, dan obat-obatan resep dokter yang mungkin harus dibawa jika salah satu anggota keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit tertentu.

 

3. Bawa perlengkapan anak

Saat mudik bersama si kecil, selain persiapan yang telah disebutkan sebelumnya, jangan lupa pula untuk membawa perlengkapan lain seperti: botol minum anak, tisu kering dan basah, popok (jika anak masih menggunakan popok, mainan, buka bacaan, serta alat menggambar.

Semua perlengkapan tersebut dibawa untuk menjaga suasana hati si kecil agar tetap nyaman. Karena biasanya, saat perjalanan jauh anak mudah merasa bosan. Apalagi jika suasananya membuat mereka stres, seperti macet, kepanasan, atau kelaparan. Jadi untuk mencegah itu semua, pastikan Anda membawa semua perlengkapan buah hati.

 

4. Gunakan kaca film atau tirai

Perjalanan jauh dan membosankan akan membuat anak sensitif terhadap banyak hal, salah satunya sinar matahari. Untuk mencegah anak badmood, pasanglah kaca film atau tirai pada mobil klasik untuk menghalau sinar matahari yang masuk melalui kaca jendela.

 

5. Cari waktu luang untuk beristirahat

Salah satu sifat anak yang harus diantisipasi saat perjalanan jauh adalah mudah bosan. Karena itulah usahakan selama mudik, Anda meluangkan waktu untuk beristirahat di rest area atau tempat ibadah yang ada di sepanjang jalan. Selain mencegah kebosanan anak, hal ini juga dapat membantu Anda melemaskan beberapa otot yang mungkin mengalami kelelahan karena terlalu lama menyetir.

Manfaatkan waktu istirahat tersebut sebaik mungkin agar saat melanjutkan perjalanan kembali, baik anak maupun orang tua dalam kondisi yang fresh, Agar tidak diburu waktu, carilah waktu mudik yang tepat sehingga Anda bisa bebas beristirahat kapanpun yang diinginkan.

 

 

 

MENGATUR BUJET SAAT MUDIK

Kendaraan dalam kondisi prima dan perlengkapan lain sudah disiapkan. Sekarang waktunya untuk merencanakan bujet selama mudik. Mengapa hal ini penting untuk dilakukan? Karena meskipun menggunakan kendaraan pribadi, kemungkinan untuk mengeluarkan biaya lain-lain cenderung lebih besar dibanding jika menggunakan kendaraan umum.

Nah, berikut ini merupakan beberapa tips mengatur bujet saat pulang kampung yang bisa Anda terapkan, di antaranya:

 

1. Rencanakan jauh-jauh hari

Jika tahun ini Anda memutuskan untuk mudik menggunakan mobil pribadi, pastikan untuk menyisihkan sekitar 30% dari pendapatan bulanan. Jadi misalnya setiap bulan Anda menerima gaji sekitar 5 juta rupiah, sisihkan sekitar 1,5 juta setiap bulannya. Perkiraan 30% ini dengan asumsi bahwa sebelum lebaran Anda akan mendapatkan THR.

 

2. Alokasikan bujet mudik

Setelah merencanakan, selanjutnya alokasikan perkiraan dana yang dimiliki untuk beberapa pos yang akan dibutuhkan selama mudik, yaitu:

  • Transportasi: Pengeluaran terbesar saat mudik menggunakan kendaraan klasik biasanya terletak pada pos transportasi. Biaya ini meliputi ongkos bensin dan perbaikan kendaraan sebelum perjalanan. Secara ekonomi, akan lebih bijaksana jika Anda mengalokasikan sekitar 50% dari bujet mudik untuk pos transportasi.
  • Makan: Untuk makanan, Anda hanya perlu mengalokasikan sekitar 20% dari dana mudik. Alokasi ini dibuat dengan perkiraan biaya makanan selama perjalanan saja. Karena begitu sampai di kampung halaman, biaya makan bisa ditekan sehemat mungkin.
  • Akomodasi: Jika saat pulang kampung Anda tinggal di rumah keluarga, alokasi dana untuk pos ini cukup 15% saja. Dana tersebut bisa digunakan untuk membantu belanja makanan di rumah keluarga.
  • Belanja dan oleh-oleh: Alokasikan sekitar 15% dana dari bujet mudik untuk belanja dan oleh-oleh. Karena rasanya akan kurang lengkap jika pulang kampung tanpa membawa buah tangan untuk rekan kerja dan tetangga di rumah.

 

3. Siapkan dana tidak terduga

Selain bujet yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari, siapkan juga dana tambahan untuk melanagi pengeluaran tidak terduga. Karena saat mudik lebaran, kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Dana ini sebaiknya dalam bentuk tunai untuk memudahkan Anda jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Jika bujet mudik sekitar Rp18.000.000, pastikan Anda membawa dana sekitar Rp5.000.000 untuk pengeluaran tidak terduga.

 

4. Ikut asuransi

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, manfaatkan asuransi untuk melindungi keluarga dan kendaraan klasik selama mudik. Ikutlah asuransi yang mampu meng-cover segala kemungkinan buruk yang mungkin terjadi selama perjalanan ke kampung halaman. Jangan lupa untuk membawa kartu asuransi identitas ke manapun Anda pergi untuk memudahkan proses administrasi jika terjadi sesuatu yang membuat kita membutuhkan bantuan asuransi.

 

5. Siapkan kartu  e-toll dan uang receh

Selain persiapan di atas, agar mudik semakin nyaman isilah kartu e-toll Anda sepenuh mungkin. Siapkan pula beberapa lembar uang receh yang letaknya mudah dijangkau untuk membayar parkir, atau biaya lain yang mungkin membutuhkan uang receh selama perjalanan.

 

Jika semua ini disiapkan, Anda tidak perlu khawatir biaya mudik akan membengkak melebihi bujet yang telah dipersiapkan dari jauh-jauh hari.

 

 

JAGA STAMINA

Semua persiapan di atas tidak akan ada artinya jika selama mengemudi, kondisi fisik Anda tidak dalam kondisi prima. Untuk memastikan hal tersebut, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yaitu:

 

1. Olahraga teratur

Olahraga akan membantu otot-otot di seluruh tubuh lebih fleksibel dan tidakk mudah tegang. Karena saat mudik menggunakan kendaraan klasik, biasanya risiko terkena pegal dan kram cenderung lebih tinggi. Jadi selain mempersiapkan kendaraan dan barang-barang yang akan dibawa, siapkan pula kondisi fisik dengan berolahraga secara teratur.

 

2. Banyak minum air putih

Kopi mungkin dapat membantu mencegah kantuk dan membuat mata senantiasa waspada selama menyetir, tapi jika terlalu sering, hal tersebut akan membuat kerja jantung kita lebih cepat dari biasanya dan membuat tubuh merasa cepat lelah. Untuk mencegah hal tersebut, perbanyaklah minum air putih.

Selain dapat membantu melancarkan asupan oksigen ke otak, air putih akan membuat badan terasa lebih segar setiap saat. Jadi selain kopi, siapkan pula beberapa botol air putih untuk menjaga tubuh tetap fit.

 

3. Multivitamin

Perjalanan jauh membuat kita rentan terkena penyakit, virus, dan bakteri. Untuk mencegahnya, konsumsilah multivitamin yang aman dan sesuai dengan kondisi tubuh. Selain membantu tubuh terhindar dari penyakit, multivitamin juga akan menjaga tubuh agar senantiasa prima sehingga perjalanan pun terasa menyenangkan.

 

Jadi, sudah siap mudik lebaran dengan mobil klasik bersama keluarga tercinta?

Mesin 14B Masih Jadi Pilihan Tepat Untuk Toyota Land Cruiser BJ40

Jip lansiran Toyota, Land Cruiser seri 40, begitu legendaris sampai-sampai memiliki banyak sekali model dan varian mesin. Salah satunya berkode BJ40. Di antara sekian banyak jenis mesin untuk Toyota Land Cruiser BJ40, mesin 14B masih menjadi favorit. Baca selengkapnya...

Corona, Gagal Dengan Toyopet Berjaya Via Toyota

Toyota Corona adalah nama mobil produk Toyota yang dibuat pertama kali pada tahun 1957. Dalam jajaran produk Toyota, Corona menempati tempat kedua setelah Crown. Namun pada awalnya, Corona yang dipasarkan di pasar domestik Jepang, menggunakan merk Toyopet, bukan Toyota. Baca selengkapnya...

Toyota Land Cruiser BJ40, Besar Tenaganya Tapi Irit Solarnya

Toyota adalah nama produsen Jepang yang sama sekali tak bisa diremehkan keberadaannya. Pabrikan satu ini dikenal piawai meracik berbagai model mobil. Bukan hanya parasnya yang menawan, melainkan juga memiliki ketangguhan. Beberapa diantaranya bahkan dirancang khusus sebagai kendaraan yang sanggup… Baca selengkapnya...

Cara Merawat Kijang Doyok agar Panjang Umur

Kijang Doyok merupakan salah satu varian Kijang lansiran Toyota yang paling legendaris. Namanya abadi bersanding dengan Kijang lawas lainnya seperti Kijang Buaya, Kijang Super, dan Kijang Kapsul. Sebagai mobil retro era 1980-an, cara merawat Kijang Doyok pun tidak sembarangan. Baca selengkapnya...

Berpredikat Mobil Klasik, Kijang Buaya Bekas Masih Diburu

Punya predikat mobil klasik tak membuat Kijang Buaya Bekas kehilangan daya tarik. Menurut informasi, kijang pikap keluaran tahun 1977 ini masih diburu banyak penggemar, mulai dari kolektor hingga mereka yang ingin sekedar bernostalgia. Baca selengkapnya...

Solusi Masalah Stir Keras dan Berat Pada Mitsubishi Lancer SL

Mengingat usia Mitsubishi Lancer SL sudah lebih dari 20 tahun, agar stirnya tetap ringan dan nyaman pada saat digunakan , maka penggunanya wajib memperhatikan kinerja balljoint dan worm stir. Baca selengkapnya...

Kisah Sepasang Mobil Kijang Tua Touring ke Tiga Negara

Mobil retro selalu identik dengan kesan antik dan reyot. Berkat predikat itu, para pemiliknya selalu berhati-hati dengan tidak membawa mobil tua kesayangannya ngebut jauh-jauh. Namun, siapa sangka jika mobil Kijang tua ternyata masih kuat touring menerabas tiga negara. Baca selengkapnya...

Kijang Super, Generasi Emas Kijang Toyota yang Laris Manis

Generasi emas Kijang Toyota merujuk pada generasi ketiga mobil Kijang yang berjulukan Kijang Super atau Kijang Kotak. Varian yang diproduksi pada tahun 1986 ini menandai perubahan strategi pemasaran Kijang dari mobil niaga ke mobil penumpang seutuhnya. Sederet seri Kijang paling laris lahir pada… Baca selengkapnya...

PeReCi, Ajang Guyup Penggemar Mobil Perancis Agar Tetap Eksis

Memelihara mobil langka dan juga klasik pasti punya tantangan tersendiri. Sudah tentu kelangkaan sparepart bakal jadi masalah yang muncul dalam menu. Akan tetapi, semua halangan tersebut tidak bisa menjadi penghalang bagi para pecintanya untuk berpaling. Justru, dari kesulitan yang dihadapi ini… Baca selengkapnya...

Toyota Kijang Soeharto Series di Era Kijang Generasi Ketiga

Nama Toyota Kijang Soeharto Series sudah menjadi semacam mitos di kalangan komunitas pecinta Kijang. Beberapa orang dengan percaya diri menyebut Kijang edisi khusus ini sebagai Kijang peringatan 50 tahun Indonesia Merdeka tahun 1995. Namun, tidak sedikit pula yang menganggapnya sebagai Kijang Kotak… Baca selengkapnya...