Sedangkan Galant Hiu model ES, LS dan GTZ ditawarkan dengan mesin V6 195 hp (145 kW), 6G72 3.0 L, dipadukan dengan transmisi otomatis konvensional empat kecepatan standar. Perbedaan lain antara Galant Hiu yang dijual di Asia dan Eropa/Amerika adalah tidak semua dilengkapi dengan ABS terkecuali pada model 3.0 L.
Pada bulan Agustus 1998, Mitsubishi memperkenalkan Aspire sebagai penerus Eterna. Secara eksternal identik dengan Galant Hiu yang telah menerima facelift. Meski di Indonesia hanya tersedia model sedan, Galant Hiu dipasarkan dipasarkan di seluruh dunia dalam beberapa varian, yaitu model sedan 4 pintu, liftback lima pintu (hanya satu kali diproduksi) dan station wagon yang disebut sebagai Mitsubishi Legnum.
Legnum berasal dari kata Latin ‘regnum’, yang berarti kekuasaan atau pangkat yang tinggi. Meski masih banyak peminatnya,di Amerika Serikat dan Eropa mobil ini tidak lagi dipasarkan sejak tahun 2003. Tetapi Mitsubishi Legnum tetap dijual di negara lain hingga tahun 2006, tidak termasuk Indonesia meski pernah ditemukan beberapa unit Legnum yang berkeliaran.
Padahal Mitsubishi Legnum tergolong produk berkualitas tinggi, sehingga pernah dua kali memenangkan penghargaan Car of the Year Jepang 1996–1997. Di Jepang, Mitsubishi Legnum hanya dijual di jaringan ritel tertentu yang disebut "Car Plaza", sedangkan Mitsubishi Galant tetap eksklusif di lokasi Galant Shop.
Galant Hiu yang dijual di pasar dalam negeri Jepang adalah mobil produksi massal pertama yang menggunakan mesin bensin injeksi langsung, ketika versi GDI dari mesin 4G93 inline-four diperkenalkan.
Selain di Amerika serikat, Galant Hiu juga diproduksi di Barcelona, Venezuela, di satu-satunya pabrik Mitsubishi di Amerika Latin. Pada awalnya, Galant Hiu dipasarkan di negara tersebut dengan nama "MX" dan "MF" pada tahun 1997 dan 1998 (masing-masing menampilkan transmisi manual atau otomatis INVECS-II).
DESAIN GALANT HIU
Desain Galant Hiu tergolong sporty dengan aura performa tinggi menampilkan kesan agresif layaknya hewan buas, melalui bentuk moncong yang berukuran besar, serta kap mesin lebar dan menukik.
Penggunaan 4 unit headlamp (dua untuk lampu utama, dan dua lagi sebagai lampu jauh), yang diletakkan menjorok kedalam dengan sentuhan warna hitam. , semakin menguatkan kesan seram dan ganas seperti hewan air yang buas. Itu sebabnya mobil ini mendapat julukan ‘Galant Hiu’.
Berbeda dengan desain ‘muka’ yang garang, desain bodi belakang Galant Hiu menampilkan kesan elegan, khas sedan eksekutif era 1990-an. Namun demikian, perpaduan dua gaya tersebut justru menjadi salah satu daya tarik Galant Hiu, karena dapat tampil bergaya sporty sekaligus elegan.
Jika melihat bodi Galant Hiu sekilas terlihat ‘bongsor’. Dengan panjang 4.660 mm, lebar 1.740 mm, tinggi 1.420 mm, serta wheelbase 2.635 mm, dimensinya memang besar.
Rancang bangun Galant Hiu memang layak mendapat pujian. Grilnya tidak neko-neko tetapi dapat mengalirkan udara yang cukup ke radiator untuk mendinginkan mesin.
Sein diposisikan di bagian ujung lampu (head lamp). Sedangkan fog lamp di posisikan di bawah headlamp. Di bodi bagian samping termasuk pintu depan dan belakang terdapat lis moulding di yang dibuat sewarna bodi. Berikut tarikan garis dari fender depan hingga bagian quarter panel belakang. Sedangkan bagian ujung bagasi dibuat melancip namun rata pada bagian bawahnya.
MESIN DAN TRANSMISI GALANT HIU
Sejak pertama kali dipasarkan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Galant Hiu ditawarkan dengan dua varian yaitu yang menggunakan mesin V6 dan varian VR yang masih memakai karburator. Mitsubishi Galant Hiu yang menggunakan mesin V6 SOHC 2500cc dengan kode 6A13. Secara performa, mesin ini lebih bertenaga jika dibandingkan dengan Galant Lele yang menyunggi mesin V6 DOHC 2000cc atau 4 silinder DOHC 2000cc.
Mesin pada Galant Hiu juga sudah menggunakan sistem injeksi yang diberi kode ECI. Kombinasinya mampu menghasilkan tenaga hingga 173 HP pada 5750Rpm dan torsi sebesar 230Nm pada 4500Rpm. Untuk menyalurkan tenaga tersebut, Galant Hiu dilengkapi dengan 2 pilihan transmisi yaitu manual 5 percepatan, atau otomatis 5 percepatan manumatic, yang bisa berubah dari mode otomatis ke mode manual. Kemampuan ini oleh Mitsubishi yang diberi nama INVECS.
Di Indonesia mayoritas konsumen lebih menyukai Galant Hiu yang menggunakan tipe mesin V6. Sebab selain berbeda dari sergi performa, tampilan varian V6 juga lebih menawan. Model V6 sudah dibekali fog lamp, body kit, pelek 15 inci, dan tambahan spoiler di bagian belakang. Sedangkan tipe VR tidak memiliki fog lamp, body kit dan ukuran peleknya hanya 14 inci.
FITUR GALANT HIU
Menyoal fitur, Galant Hiu termasuk lengkap, mengingat perannya juga sebagai mobil sedan yang notabene merupakan mobil mewah. Dengan panjang 4,6 meter, Kabinnya terbilang lega dan nyaman. Interior Galant Hiu yang ditawarkan dengan 2 pilihan material yaitu kulit dan fabric yang masing-masing memiliki kelebihan.
Meskipun fitur AC tergolong standar, dashboardnya dilengkapi dengan jam digital yang pada era tersebut sudah sangat inovatif, meski instrument cluster-nya masih memakai model analog. Semakin indah dengan penggunaan panel kayu pada konsol tengah dan sekeliling kisi AC, setir menggunakan model palang 4 yang bisa diatur ketinggiannya (tilt steering), arm rest jok belakang, ABS, rem cakram dikeempat roda, dan airbag single untuk fitur keselamatan tambahan.
Namun demikian, dimata sebagian pengguna fitur Galant Hiu tetap ada kekurangannya. Hal ini disebabkan karena odometer digitalpada Mitsubishi Lancer yang kelasnya lebih rendah, malahan tidak ada di Galant Hiu ini. Fitur ini kemudian muncul pada varian facelift tahun 2001. Tetapi semua kekurangan tersebut diatas terobati dengan perfoma Galant Hiu yang luar biasa. Bodi Galant Hiu yang lebih ringan membuatnya lincah dan mampu bersaing dengan Toyota Crown JZS170 atau BMW 530i V8.
Lagi pula,pengendara maupun penumpang Galant Hiu juga bisa merasakan kenyamanan ekstra ala sedan eksekutif berkat handling mobil yang sangat baik dengan suspensi multilink dipadu stabilizer bar pada roda depan maupun belakang.
GALANT HIU KEMBALI DIBURU
Di Indonesia, Galant Hiu pernah kurang popular karena boros bahan bakar, rewel, dan sparepart-nya susah didapat. Namun demikian, dengan alasan nostalgia, saat ini Galant Hiu kembali popular, meski harga pasarannya gelap jelas tergantung kondisi mobil itu sendiri.
Semakin baik kondisi unitnya, akan semakin mahal harganya. Apalagi Galant Hiu sudah termasuk kategori mobil hobi meski terkenal sebagai mobil yang boros bahan bakar.