Pada Jamannya, Desain Boxy Memang Trendi

Setiap tahunnya berbagai jenis mobil sedan keluaran terbaru terus diproduksi oleh sejumlah pabrikan otomotif . Mereka berlomba-lomba menanamkan keunggulan dan spesifikasi untuk memikat hati para konsumen. Tak jarang ada begitu banyak orang yang tergoda untuk meninggalkan mobil lama mereka untuk segera beralih meminang kendaraan terbaru.

Dibalik fenomena tersebut, beberapa orang justru tetap bertahan dari godaan. Mereka justru lebih memilih untuk melirik kendaraan roda empat yang pernah populer pada beberapa waktu lalu. Salah satu yang masih menarik hati hingga kini adalah generasi Honda Civic 90 khususnya Grand Civic.

Mulai diproduksi pada tahun 1988, kedatangannya memang dibuat untuk menggantikan tipe Wonder, yang produksinya dihentikan pada tahun tersebut. Kemunculannya yang cukup fenomenal dengan mengusung desain boxy, yang menyiratkan tren yang cukup populer di zamannya. Hal ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan model mobil masa kini yang mulai mengedepankan aerodinamika dengan menyadur bentuk bodi yang cenderung bulat.

Meskipun sudah berumur, Honda Civic 90 ini masih memiliki banyak penggemar. Alasan utamanya adalah eksteriornya yang masih terlihat stylish dan dinamis. Selain itu, mobil memiliki fitur-fitur yang lumayan canggih seperti  power window, power steering, spion elektrik, dan central lock. Terbilang cukup lengkap untuk mobil keluaran tahun 80-an. Tak heran, mobil pabrikan asal Jepang ini masih mampu disandingkan dengan mobil masa kini.

Tak berbeda dari kebanyakan mobil zaman sekarang, mobil sedan generasi Honda Civic 90 ini juga menawarkan dua varian transmisi, yaitu manual dan matik. Dengan suspensi depan double wishbone dan multilink pada bagian belakangnya, diklaim memberikan kenyamanan lebih dibanding jenis MacPherson strut.

Namun demikian, model suspensi ini sangat rentan jika dihadapkan pada medan terjal terutama jalanan berlubang. Apabila hal tersebut dipaksakan, tak menutup kemungkinan sejumlah permasalahan akan menimpa bagian suspensinya.

Bagian interiornya, diisi dua baris kursi, yang dapat memuat 4 hingga 5 orang penumpang. Mesinnya cukup mumpuni, karena memiliki kapasitas 1.500 cc 4 silinder 16 katup SOHC, dengan kode D15B2. Si lincah ini terbilang irit bahan bakar untuk ukuran kendaraan yang masih mengusung karburator.

Generasi Honda Civic 90 khususnya Grand Civic juga memiliki kemudahan dalam hal perawatan dapur pacu dan modifikasinya. Boleh dibilang, hal itulah yang mendukung tampilan mobil sedan ini hingga kini masih tetap ciamik meski berusia puluhan tahun.

Akan tetapi,  dibalik sosok menawannya, sudah bukan rahasia lagi bahwa mobil ini juga memiliki kekurangannya tersendiri. Beberapa diantaranya adalah bodi mobilnya yang mudah keropos, juga lemah dibagian kaki-kakinya. Kekurangan tersebut diperparah dengan harga suku cadangnya yang langka dan mahal. Hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi Anda yang berminat untuk meminangnya.

Menariknya, mobil sedan Grand Civic (GC) memiliki produk yang nyaris serupa yakni Grand Civic LX yang juga sama-sama dimunculkan sebagai generasi keempat. Hal ini tidaklah aneh mengingat GC merupakan versi facelift dari LX.  Namun begitu, beberapa perbedaan signifikan dapat terlihat jelas dari keduanya. Diantaranya adalah model hood atau kap GC yang cenderung lebih naik di bagian tengah, sementara LX justru lebih tenggelam dibandingkan tepinya.

Tipe GC memiliki headlamp dan lampu sein yang menyatu dan cenderung lebih sipit. Berbeda dengan LX yang mana keduanya justru terpisah dan terlihat lebih tebal. Perbedaan mencolok lainnya adalah bagian lampu GC berbahan dasar mika, sementara LX terbuat dari kaca. Sejumlah perbedaan lainnya juga bisa ditemukan dari segi interior dan eksterior, emblem belakang, dan lampu-lampunya. Sebagai calon pembeli Anda dituntut jeli dalam menyoroti hal-hal yang membedakan keduanya.

Namun demikian, peminat mobil sedan ini masih membludak, membuat Honda Grand Civic memiliki harga yang cukup stabil di pasaran mobil bekas. Sebagai perkiraan, untuk keluaran tahun 88-89 nilainya berkisar antara 30-35 juta rupiah. Harga penjualan Grand Civic juga bisa tembus diatas 60 juta dengan persyaratan kondisinya yang masih dalam keadaan baik atau belum mendapat banyak sentuhan perubahan. Selain itu, kilometernya yang rendah bisa jadi faktor pertimbangan yang membuat nilai jualnya melambung.

Meski memiliki harga yang relatif terjangkau, ada baiknya Anda tak langsung tergiur karenanya. Sebab hal tersebut mungkin saja berbanding terbalik dengan kondisinya yang memerlukan banyak restorasi. Selain itu, disarankan Anda memilih mobil sedan yang belum banyak berpindah-pindah pemilik. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir resiko kerusakan yang pernah dialami mobil tersebut.

Menilik dari sejumlah kelebihan dan kekurangannya, tentunya Anda sebagai pemilik perlu bersiap dengan berbagai kendala yang akan dihadapi. Usahakan untuk melakukan perawatan secara berkala agar sedan kesayangan Anda senantiasa awet.

Motor Honda CG 125

Honda CG110 dan CG125, Awet Dan Tahan Lama

Honda memiliki beberapa seri motor komuter di antaranya adalah Honda CG. Seluk beluk motor ini di Indonesia, muncul pada medio 1973 hingga 1982 untuk CG110, sementara CG125 pada 1976 hingga 1982. Produksi motor Honda ini sendiri berada di Jepang. Motor ini bahkan sangat populer di Eropa karena perawatan yang mudah dan murah. Bahkan, hingga tahun 2008 motor seri ini masih diproduksi. Baca selengkapnya...

Corona, Gagal Dengan Toyopet Berjaya Via Toyota

Toyota Corona adalah nama mobil produk Toyota yang dibuat pertama kali pada tahun 1957. Dalam jajaran produk Toyota, Corona menempati tempat kedua setelah Crown. Namun pada awalnya, Corona yang dipasarkan di pasar domestik Jepang, menggunakan merk Toyopet, bukan Toyota. Baca selengkapnya...

Jalan Berliku Jatayu: Ingin Eksis Namun Ditelan ‘Krisis’

Umumnya motor-motor yang beredar di Indonesia sekarang berkapasitas 100 cc hingga 150 cc saja. Tak mengherankan jika para pabrikan motor di negeri ini, yang sebenarnya merupakan pabrikan Jepang (mayoritas) lebih memilih menghadirkan motor dengan kapasitas kecil. Padahal, dulu sejatinya Indonesia pernah memiliki motor yang besar alias motor gede (Moge). Berbanding terbalik dengan motor buatan Jepang yang kini mendominasi pasaran, Jatayu memiliki jalan yang berliku untuk ‘berdiri’. Keinginannya… Baca selengkapnya...

Cara Pasang Turbo Pada Jeep CJ7 Diesel, Agar Powernya Meningkat Namun Tetap Irit

Banyak yang berpedapat bahwa penambahan perangkat turbo pada Jeep CJ7 Diesel bermesin isuzu seri C 240 A tidak dapat bertahan lama karena akan mudah rontok, patah cranksaft, pecah piston, bengkok stang piston dan sebagainya. Menurut pemilik web jeep99.blogspot.com, yang telah memiliki pengalaman memasang turbo pada jeep CJ7 diesel buatan 1982 dengan nomor polisi DD 266 AY, hal tersebut tidak benar. Baca selengkapnya...

BMW Motorrad R25, Produk ‘Revisi’ Gara-gara Kalahnya NAZI

Dunia industri dan politik bak dua keping mata uang yang tak terpisahkan. Keterkaitan antara satu sektor dengan lainnya begitu erat. Contoh ini bisa dilihat di Indonesia, di mana cikal bakal motor nasional SMI Expressa yang dikembangkan di akhir 1990an terpaksa hanya menjadi cerita, karena gagal melenggang akibat kisruh politik 1997/1998 dan krisis moneter. Demikian halnya dengan BMW motorrad R25 yang merupakan produk ‘revisi’ akibat kalahnya NAZI Jerman dalam Perang Dunia ke-2. Baca selengkapnya...
  • Who Would Have Thought If A Century Ago, This Country Already Had Around 200 Cars of Various Brands

    No one knows that a century ago far away before Indonesia got its independence and The Oath of Youth had not been declared, this country had around 200 brands of car. Well, this is the truth. You have to know that even other countries like Thailand, Malaysia and Singapore didn’t have the numerous amounts of vehicle. Perhaps, this something unbelievable since back then, many people were still under the colonization